PENGAKUAN....

Sebelumnya aku minta maaf padamu, karena aku tidak meminta izin padamu terlebih dahulu untuk menuliskan pengakuan ini. Harus kau tahu, sebenarnya aku juga benci harus menulis pengakuan ini, untuk aku yang lebih senang memendam perasaan sendiri. Tapi masalah "izin" bagimu mungkin bukan perkara penting, bukan? Buktinya, tanpa izin kau sudah tumbuhkan perasaan-perasaan ini di dalam hatiku. Apa kita menyebutnya? Kagum? Suka? Cinta? Sayang? Peduli? Rindu? Cemburu? Entahlah, berbagai perasaan itu berputar-putar terus di dalam hatiku, dan terus begitu.

Mungkin kamu masih sedikit mengingat bagaimana kita bertemu? Aku, tentu saja masih ingat. Awalnya tak pernah kupikirkan saat itu bahwa setiap detak detik bisa membuatku seperti ini, menjadi begitu menyayangi dan terkadang ingin memiliki lelaki sepertimu. Biar angin membawa pesan pada awan hujan, bahwa kini rintik hujan telah menemukan kemana ia akan jatuh dan bermuara. Biar angin juga membisikan setiap rindu yang kurasakan kini, kepadamu.


Benci aku mengakuinya, tapi kurasa cepat atau lambat kau akan tahu, harus tahu. Kini dan mungkin sampai nanti, aku selalu menyayangimu. Aku, memerdulikanmu meski dari jauh. Aku, merindukanmu meski belum berani kukatakan. Aku, menyayangimu meski belum pernah kuungkapkan

"Karena kuharap kamu adalah jawaban yang dituliskan untuk menjadi masa depanku kelak."





see you !

ima <3

Desember, 2014