HUH.......

Dia berharap ada yang mengerti perasaannya

Dia berharap ada yang menuliskan puisi tentangnya

Dia berharap ada yang membuat cerita tentangnya

Tapi dia sadar, dia siapa? Dia bukan siapa-siapa

Dia sadar dia hanya orang biasa

Yang bahkan orang-orang disekitarnya mungkin lupa namanya

Lagipula ceritanya terlalu sedih untuk diceritakan

Dia tidak memliki cerita seperti yang ada di cerita dongeng sebelum tidur

Dia bukan putri salju yang sedang keracunan apel kemudian di sembuhkan oleh ciuman seorang pangeran

Dia juga bukan Cinderella yang datang ke pesta pageran dengan penampilan yang begitu indah sehingga pangeran jatuh cinta padanya

Huh……

Kisahnya tak seindah putrid-putri itu, ya karena dia bukan seorang putri


Siapa yang sudi menuliskannya puisi?


see you !

ima <3

September, 2014

(masih) Tentang Masa Itu

Jadi kamu pada pagi itu datang. Kamu mengajaknya berbicara tentang kenangan. Bernostalgia tentang rasa yang pernah ada. Kamu sedikit bimbang. Seperti berpura-pura dalam omongan. Kamu mengawali dengan bercerita tantang rindu yang tak tersampaikan. Tentang penyesalan dan permintaan maaf yang seharusnya dia yang ucapkan. Kamu selalu berbicara tentang masa lalu, berniat untuk menciptakan mesin waktu agar waktu dapat di ulang kembali. Katamu kamu sangat ingin mengulang masa itu. Terus berbicara tentang merelakan dan melepaskan. Padahal kamu tak selangkahpun meninggalkan kenangan yang katamu indah. Memutar kenangan bagimu adalah zona nyaman dan melupakan adalah hal yang mematikan. Sampai saat inipun kamu masih berbicara tentang keinganmu untuk beranjak dari masa lalu. Tapi pada kenyataannya kamu masih memeluk erat masa lalu. Kamu terus berbicara dan bercerita. Tanpa perduli dengan dia yang ingin berkata. Berkisah tenatng kebahagiaannya yang sekarang.
Kali ini kamu berhenti berbicara. Bukan karena kamu sadar dia telah berbahagia. Bukan juga tersadar karena kamu telah banyak melewatkan banyak hal sebab  masih terpaku pada masa itu.

Kamu memang berhenti berbicara. Tapi sekarang kamu mengambil kertas dan pena. Kamu memang tak lagi berbicara dan bercerita tentang masa itu. Tapi kamu selalu berulang-ulang menuliskan nama itu.


see you !

ima <3

September, 2014

Hujan~~~

Aku suka hujan.
Hujan yang seakan membawa kembali kenangan. Seakan pada setiap rintiknya selalu menjatuhkan huruf demi huruf yang menjadikannya kalimat. Kalimat – kalimat yang jika dirangkai menjadi cerita kita
Aku suka hujan.
Gemercik suara rintik hujan yang membawaku pada masa itu. Setidaknya aku bisa mengenang masa itu untukku sendiri. Tanpa perlu kau tau
Aku suka hujan.
Setiap tetesan yang terjatuh pada genangan kenangan yang membuatku tak sanggup untuk melupakan. Karena aku tak suka melupakan. Yang kusuka hanyalah mengingat
Aku suka hujan.
Pada setiap basah yang dirasa adalah air mata yang mengalir yang disembunyikan oleh hujan

Aku suka hujan.
Karena hujan tau kalau aku merindukan cerita itu


see you !

ima <3

September, 2014